Cari Blog Ini

Tuhan memang memberikan banyak cobaan...
Tuhan memang memberikan banyak halangan
Namun...
Ingatlah dibalik semua masalah itu...
Tuhan sayang pada kita...
Dan yakinlah...
Tuhan akan menjadikan semuanya menjadi indah pada waktunya...
n_n GBU n_n

Jumat, 26 Maret 2010

Dia Yesus Allah Kami

Dia lahir untuk kami...
Dia mati bagi kami...
Dia bangkit bagi semua..
Dia Yesus Tuhan kami
Dia Yesus Allah kami
Sang Penebus Juru Selamat dunia

Itulah Firman Allah yang turun ke bumi
Yang menjadi sama dengan manusia
oo.. ouoo..
Dia Yesus sobat kami..
Dia Yesus Allah kami..
Dia Raja di atas sgala Raja

Kebangkitan Yesus

Yesus menampakkan Diri kepada Maria Magdalena

Pada waktu subuh, 3 hari setelah kematian Yesus, seorang wanita bernama Maria Magdalena datang ke kuburan Yesus untuk menjengukNya. Namun, ia melihat kuburan itu telah terbuka dan Yesus telah tak ada di dalam kuburan itu. Kemudian ia menangis di sana. Datanglah 2 malaikat kepadanya. Ia tak tahu bahwa itu adalah malaikat, sebab ia tidak menoleh. “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” jawab Maria, “Tuhanku telah diambil orang dan sekarang Dia menghilang.” Kemudian Yesus datang datang pada Maria Magdalena dan memanggilnya. Maria Magdalena kaget melihat bahwa Yesus telah bangkit. Yesus memerintahkannya untuk memberitakan kabar gembira itu kepada murid-muridNya dan ia pun segera melakukan perintahNya.


Yesus Menampakkan Diri Di Jalan Ke Emaus

Saat itu kedua murid Yesus sedang dalam perjalanan menuju ke Emaus. Ketika itu Yesus datang kehadapan mereka. Namun mereka tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Yesus ikut dengan mereka dan sepanjang perjalanan, Yesus memberitakan tentang kebangkitanNya tanpa memberitahukan identitasNya kepada kedua murid itu. Mereka tetap melanjutkan perjalanan itu dan selama perjalanan itu, Yesus menceritakan tentang Kitab suci kepada mereka. Mereka belum juga menyadari kalau yang berada bersama denga mereka itu adalah Yesus. Hingga ketika mereka memutuskan untuk makan malam bersama, Yesus memecah roti dan berdoa, sama seperti yang dilakukanNya pada saat perjamuan malam terakhir dengan para muridNya. Saat itu, kedua muridNya itu menyadari bahwa Dia yang bersama dengan mereka adalah Yesus. Mereka segera pergi untuk memberitahukan kepada murid Yesus yang lain untuk memberitakan kabar baik, Yesus telah bangkit.


Yesus Menampakkan Diri Kepada Murid-MuridNya

Maria Magdalena datang kepada murid-murid Yesus untuk memberitahukan kebangkitan Yesus. Namun mereka tidak percaya akan apa yang diberitahukan oleh Maria Magdalena itu. Kemudian datanglah dua orang murid yang telah Yesus temui di jalan ke Emaus dan memberitakan kabar yang sama dengan Maria Magdalena. Mereka belum juga percaya dengan kabar kebangkitan Yesus itu. Tiba-tiba datanglah Yesus ditengah-tengah mereka. Yesus menunjukkan tangan dan lambungNya yang berlubang kepada mereka. Mereka akhirnya percaya bahwa Yesus telah bangkit dan kini berada di antara mereka. Sesaat setelahNya, Yesus menghilang dari kesebelas muridNya itu.


Yesus Menampakkan Diri kepada Thomas

Pada saat Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya, Thomas tidak ada. Sehingga Thomas tidak percaya akan kabar bahwa Yesus telah bangkit. Thomas berkata kalau dia tidak akan percaya sebelum dia meihat bekas paku pada tangan Yesus dan mencucukkan tanganNya ke lambung Yesus. 8 Hari kemudian, Yesus kembali menampakkan diriNya kepada murid-murid (yang juga ada Thomas). Kata Yesus kepada Thomas, “Taruhlah jarimu ke tanganKu dan cucukkanlah jarimu ke lambungKu dan percayalah bahwa Aku sudah bangkit.” Kemudian Thomas melakukan apa yang Yesus katakan itu. Dan akhirnya Thomas percaya dan yakin bahwa Yesus telah bangkit.


Yesus Menampakkan Diri di Pantai Danau Tiberias

Saat itu, murid-murid Yesus pergi ke pantai untuk mencari ikan. Pada saat itu juga, Yesus berdiri pula di tepi pantai. Namun mereka tidak tahu kalau itu Yesus. Kemudian Yesus berseru kepada mereka., “Arahkanlah jalamu ke kanan, dan kamu akan memperoleh ikan yang banyak.” Mereka melakukan apa yang dikatakanNya dan jala mereka penuh dengan ikan, 550 ekor jumlahnya. Seketika itu pula Petrus mengetahui kalau Dia adalah Yesus, begitu pula dengan murid-murid yang lainnya. Sesampainya di darat, mereka telaah melihat ada api arang serta roti dan ikan diatasnya. Yesus memberikan ikan dan roti itu untuk sarapan mereka. Tak ada seorang pun yang bertanya siapa Dia. Karena mereka sudah tahu bahwa Dia adalah Yesus, Tuhan mereka.

Yesus Disalibkan, Mati, dan Dikuburkan






Yesus Disalibkan
Pilatus telah menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Sesuai dengan keinginan para Imam dan Ahli Taurat, Yesus ditetapkan untuk disalibkan. Sebelum itu, Yesus di cambuk oleh cambuk besi dan dimahkotai duri oleh para pasukan dalam gedung pengadilan, serta mengolok-ngolokNya dengan memakaikan Jubah ungu serta menyembahnya “Salam, Hai Raja orang Yahudi!”. Tak hanya itu, mereka juga meludahiNya dan memukuliNya hingga tak berdaya.
Kemudian para prajurit membawa Yesus untuk disalibkan ke bukit Golgota (artinya tempat tengkorak). Selama perjalanan ke sana, Yesus diperintahkan untuk memanggul salib. Selama perjalanan itu pula, Yesus jatuh sampai 3 kali. Para prajurit itu memerintahkan seseorang yang berada di kerumunan banyak orang, Simon dari Kirene, membantu Yesus memanggul salibNya. Tepat pukul 9, Yesus disalibkan dibukit Golgota bersama-sama dengan 2 orang penyamun, yang disalibkan disebelah kanan dan kiriNya. Di atas salibNya, tertulis “INRI” yang artinya “Inilah Raja Orang Yahudi”. Selama Yesus disalibkan pula, para prajurit mengolok-ngolokNya, “Jika Kau benar-benar Tuhan, selamatkanlah diriMu!” Yesus hanya terdiam sambil berdoa, “Ya Bapa, maafkanlah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Yesus mati

Tepat pukul 12, daerah itu menjadi gelap dan terjadi gempa bumi serta tirai dalam Bait Suci terbelah menjadi dua. Kegelapan dan gempa itu terjadi sampai jam 3 pagi. Yesus berdoa kepada AllahNya, “Ya Bapa, Kuserahkan nyawaKu kedalam tanganMu.”
Kemudian Yesus mati. Para prajurit-prajurit itu mematahkan satu-persatu kaki kedua penyamun yang disalibkan di sebelah kanan dan kiri Yesus. Namun, ketika mereka datang kepada Yesus, mereka telah mendapati Yesus telah mati. Kemudian salah satu dari mereka menusuk lambung Yesus dengan tombak, dan mengucurlah darah dan air dari lambungNya. Kemudian kepala prajurit berkata, “Sungguh Dia ini adalah anak Allah!”

Yesus Dikuburkan
Setelah Yesus mati, Ia diturunkan dari salibNya. Yusuf dari Arimatea, seorang murid Yesus yang kaya meminta mayat Yesus kepada Pilatus untuk dikuburkan. Maka Yusuf membeli kain lenan untuk mayat Yesus. Ia juga menyediakan kuburan untuk Yesus. Kuburan itu berada di suatu taman yang belum pernah ada seorang pun yang menggunakannya sebagai kuburan. Tubuh Yesus dilumuri dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat, kemudian badannya dibungkus dengan kain lenan. Mayat Yesus diletakkan pada batu ditengah-tengah gua dimana yesus dikuburkan.

Kamis, 25 Maret 2010

Yesus Ditangkap dan Diadili



Di Taman Getsemani

Seusai mengadakan perjamuan makan malam bersama, Yesus bersama dengan murid-muridNya pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa. Kemudian Yesus bersama dengan Petrus,Yakobus,dan Yohanes pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa. Yesus memerintahkan kepada mereka untuk berjaga-jaga dengan dia di situ. Kemudian Yesus berdoa kepada Tuhan sambil menangis, Karena Dia tahu bahwa hari kematianNya sudah dekat. Sesudah itu, Yesus kembali kepada murid-muridNya dan melihat mereka tertidur. Yesus membangunkan mereka dan mengingatkan mereka untuk berjaga-jaga.Lalu Yesus kembali berdoa untuk kedua kalinya. Kembali Yesus kepada murid-muridNya dan kembali mendapati mereka sedang tidur.Yesus membiarkan hal itu dan kembali berdoa untuk ketiga kalinya. Seusai Dia berdoa, Yesus membangunkan mereka dan memerintahkan mereka untuk segera beristirahat, karena orang yang akan menyerahkan Dia sudah dekat. Tak lama,muncullah Yudas Iskariot bersama dengan pada Imam untuk menangkap Yesus. Murid-murid Yesus melarikan diri dan Yesus dibawa ke Makamah Agama…


Yesus Dihadapan Makamah Agama

Imam-imam itu membawa Yesus ke hadapan Makamah Agama dan mengadilinya. Imam Besar disitu yang bernama Kayafas, mencoba mencari kesaksian atas tuduhan terhadap Yesus. Banyak orang yang menyebutkan Kesaksian palsu atas diri Yesus. Namun, semua kesaksian itu tidak sesuai satu sama lain. Tak ada seorang pun yang menemukan kesalahan Yesus. Hingga ada suatu kesaksian yang mengatakan bahwa Yesus perbah mengatakan: “Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia dan aku akan membuat Bait Suci hanya dalam waktu 3 hari yang bukan buatan tangan manusia.” Yesus hanya terdiam saja mendengar kesaksian palsu atas dirinya. Imam Besar itu terheran-heran dan bertanya kepada Yesus:”Mengapa Engkau tidak menjawab tuduhan mereka itu? Apakah Benar Engkau anak Allah yang disebut mesias?” Yesus berkata:”Akulah Dia” Seketika itu pula mereka mendesak agar Yesus dihukum mati. Karena mereka sangka Yesus mengaku-ngaku sebagai Tuhan, dan mereka berpikir bahwa orang yang mengaku sebagai Tuhan adalah Dosa Besar. Mereka membawa Yesus ke hadapan Pilatus, wali dari negri itu…


Yesus Dihadapan Pilatus

Para Imam dan ahli taurat membawa Yesus kepada Pilatus,Raja negeri itu untuk diberi hukuman. Karena hari itu merupakan hari paskah, sudah menjadi tradisi negeri itu untuk membebaskan 1 orang yang telah dipenjarakan. Dan mereka meminta seorang bernama Yesus Barabas untuk dibebaskan dan menyuruhnya untuk menyalibkan Yesus. Pilatus bingung karena dirinya tak tahu apa kesalahan yang dilakukan Yesus. Namun,semakin orang-orang itu berkata,"Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Kemudian Pilatus mengambil air dan mencuci tangannya dihadapan banyak orang, kemudian mengatakan kepada orang banyak itu bahwa dirinya tidak bersalah atas darah orang yang tidak berdoas itu,Yesus. Demi menyenangkan hati mereka Pilatus melakukan apa yang mereka inginkan,yaitu membebaskan Barabas dan menjatuhkan hukuman menyalibkan Yesus.


Rabu, 24 Maret 2010

Perjamuan Malam Terakhir Yesus dengan Murid-MuridNya




Perjamuan Malam Terakhir
Hari itu, Yesus memerintahkan kedua muridNya, Petrus dan Yohanes, untuk mempersiapkan perjamuan makan Paskah Yesus dengan murid-muridNya. Hari itu, hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi, Yesus mengadakan perjamuan makan bersama bersama dengan murid-muridNya. Yesus memecahkan roti dan berkata, "Inilah tubuhKu yang dserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Lalu Yesus mengambil cawan anggur dan berkata, "Cawan ini dalah adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." Yesus sudah tahu bahwa ini merupakan makan malam terakhirNya dengan para muridNya. Ia pun tahu bahwa Yudas Iskariot, muridNya, telah menjualNya dengan harga 30 uang perak kepada para Imam kepala dan kepala-kepala Bait Allah. Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa salah satu diantara mereka akan mengkhianatinya. Murid-muridNya pun terheran-heran dan bertanya-tanya, siapakah yang ingin mengkhianati Yesus? Yesus memberi isyarat kepada murid-muridNya, namun tak seorang pun mengerti apa yang diisyaratkan oleh Yesus itu.


Yesus Membasuh Kaki Para Murid
Seusai Yesus dan murid-muridNya makan bersama, Yesus membuka jubahNya dan mengikatkan sebuah kain lenan (Lenan adalah jenis kain yang khusus dibudidayakan orang Israel untuk maksud tertentu;Kain lenan yang halus dipakai oleh orang-orang yang berpangkat atau yang kaya) pada pinggangnya dan menuang air dalam sebuah baskom. Kemudiam Yesus membasuh kaki para muridNya lalu membersihkannya dengan kain yang terikat di pinggangNya. Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Yesus menjawab, "Sekarang kamu tidak mengerti apa yang Aku lakukan, tetapi kelak engkau akan mengerti." Yesus memberikan teladan bagu murid-muridNya bahwa derajat manusia itu sama. Tak ada yang membedakan satu dengan yang lainnya. begitu pula Yesus dengan para muridNya.

Ingatlah! Tuhan SAYANG semua umatNya

YeSuS SAYANG SeMua..
SeMua... SeMua
YeSuS SAYANG SeMua
SAYANG SeMua...
SAYANG PaPa...
SAYANG MaMa...
SAYANG KaKak..
SAYANG AdIk...
SAYANG KaMu dan SaYa..
SAYANG SeMua

SAYANG.. SAYANG.. diSAYANG..
Aku diSAYANG TuHan...
Aku diAnGkaT JaDi aNak-Nya
Aku diSAYANG TuHan


SePerTi Bapa SAYANG aNak-Nya
DeMikiAnlaH Engkau mEngAsiHikU
HaRi dePan iNdaH Kau bErI
RaNcAngaN-Mu yAng teRbaIk baGikU

TuHan SenAntIaSa SAYANG sAmA kIta... So, kItA jAdI aNak TuHan WaJiB SAYANG jUgA sAmA TuHan...^^ GBU

Selasa, 23 Maret 2010

Kisah Anak Penyemir Sepatu


Adalah seorang Bapak yang berprofesi sebagai pengusaha. Setiap hari Bapak ini harus menyeberang sungai dengan sebuah kapal kecil untuk menuju ke kantornya. Sebelum pergi, biasanya ia mampir di sebuah kedai yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan itu untuk minum kopi. Di sekitar kedai itu ada beberapa anak kecil yang menawarkan jasa semir sepatu kepada pria-pria yang sedang duduk menikmati hangatnya kopi pagi.

Bapak inipun memanggil seorang anak kecil untuk menyemir sepatunya. "Nak, mari datang kemari. Tolong semirkan sepatu Bapak ya?"
Anak kecil itupun datang menghampiri Bapak ini dan dengan penuh semangat mulai menyemir sepatunya. Dari mata anak itu terpancar betapa senangnya ia melakukan pekerjaan itu untuk Bapak ini. Setelah selesai, sejumlah uangpun diberikan kepadanya, dan anak itu mengucapkan terima kasih.

Keesokan harinya, ketika Bapak ini baru saja turun dari kapal kecil yang ditumpanginya, dari kejauhan anak itu segera berlari mendapatkan Bapak ini. Dengan senang hati ia membantu membawa tas Bapak ini sampai ke kedai kopi. Sementara Bapak ini menikmati hangatnya kopi pagi, anak kecil itu menyemir sepatunya sampai mengkilap. Seperti biasanya, setelah anak itu selesai menyemir sepatu, Bapak ini kemudian memberikan sejumlah uang kepadanya.

Kejadian ini terus saja berulang sampai suatu pagi terjadi suatu hal yang tidak seperti biasanya. Pagi itu, ketika anak kecil ini melihat sang Bapak turun dari kapal, dengan sekuat tenaganya ia berlari mendapatkannya dan membawa tasnya sampai ke kedai kopi. Ia membuka sepatu Bapak ini dengan tangannya sendiri dan kemudian menyemir sepatunya sampai mengkilap. Dari sorot matanya yang polos, ia melakukannya dengan penuh antusias. Setelah selesai, Bapak ini kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari kantongnya untuk memberikannya kepada anak itu. Tapi reaksinya sungguh berbeda. Anak itu menolak pemberian Bapak ini.

Bapak ini kaget. ‘Apa yang terjadi? Apa ia tidak membutuhkan uang?', tanya Bapak itu dalam hatinya.
Kemudian dengan lembut Bapak ini bertanya sambil menatap wajah anak itu, "Nak, kenapa kamu tidak mau mengambil uang ini?
Apakah kamu tidak membutuhkannya?" Dengan mata berkaca-kaca anak kecil tersebut menjawab, "Pak, saya ini anak yatim piatu.
Saya hidup di jalanan. Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya belum pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua. Tetapi ketika kita pertama berjumpa dan Bapak memanggil saya dengan sebutan, ‘Nak, mari datang kemari', sewaktu Bapak memanggil saya ‘Nak', saya merasa seperti anak Bapak. Saya merasa memiliki ayah lagi.

Oleh sebab itu saya tidak mau lagi mengambil uang yang Bapak berikan kepada saya. Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak.
Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Kemudian sambil menangis, sambil memegang bahu anak itu dan memandang wajahnya, Bapak itu bertanya, "Nak, maukah mulai saat ini juga kamu tinggal bersama saya dan menjadi anak saya?" Sambil memeluk erat Bapak itu anak ini menjawab, "Ya, Pak. Saya mau!"

Bukankah demikian dengan kita? Ketika kita sebagai anak yang terhilang, Tuhan datang sebagai Bapa yang baik menghampiri dan memanggil kita, "Nak, mari datang kemari!"
Saat suara itu memanggil, kita merasakan kembali kasih Bapa.
Ketika kita merasakan kasihNya yang besar, kasih tanpa batas dan
tanpa syarat itu, kasih Bapa itu pula yang dapat membuat kita berkata seperti anak kecil itu,
"Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Bagaimana dengan kita? Maukah kita selalu menyenangkan hati Tuhan, dalam setiap aspek kehidupan kita?
Di sekolah, dikantor, dirumah, dimanapun kita berada, maukah kita selalu hidup berkenan kepadaNya?.....

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya didepan orang , supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik memuliakan Bapamu yang disorga. (Matius 5 : 16)

Senin, 22 Maret 2010

Lyric Song " Yesus "

Hidup yang ku pilih...
Membuatku berarti
Karena Yesus Tuhan
Tempatku percaya dan berharap
Buka mataku..
Lihat sekelilingku
Ku harus nyatakan kebenaranNya yang membebaskan
Karena kuasaMu...
Karena kehebatanMu...
Ku dapat lakukan
Perkara besar yang Kau janjikan

Yesus...
Kaulah sahabatku
Yesus...
Kau yang akan selalu berada di sisiku
Kau sumber kuatku
Uooo...
Yesus...
Kaulah sahabatku
Yesus...
Kau yang tak pernah jemu-jemu
Disisiku...
Sumber kuatku
Yeah..

Yesus, Sahabat Terbaikku

Yesus. Yah, begitulah namaNya disebut. Siapa yang tak mengenalNya. Dialah gembala semua umat kristiani, penebus dosa manusia, Putra yang diutus Allah datang ke dunia menyelamatkan dunia ini dari belenggu dosa. Dia juru selamat kita, penebus dosa kita.
Namun bagiku, Yesus bukan hanya sekedar gembala terbaik, penebus dosaku, dan pelindungku. Melainkan juga sahabat sejatiku yang tidak akan pernah meninggalkan aku dalam keadaan apapun. Hanya kepadaNya saja, aku mencurahkan segala isi hatiku dan perasaanku. Tak ada sahabat yang sesetiaDia. Dia menuntunku ke jalan yang benar dan Dia tak pernah menyesatkanku, apalagi mencelakakan aku. Aku percaya akan FirmanNya yang berkata, "Akulah jalan kebenaran dan hidup, tak ada seorang pun yang dapat datang kepada Allah kalau tidak melelalui Aku." Yah, Dia jalan yang benar bagi setiap umat yang percaya kepadanya.
Suatu kali Mama memarahiku karena aku pulang telat pulang ke rumah. Papa pun juga ikut-ikutan memarahiku dan membela mamaku. Kakak-kakakku bukannya mendukungku, mereka malah mengejekku dengan wajah yang amat puas. Aku merasa sedih dan kesepian. Seketika aku sadar bahwa aku tak pernah sendiri. Kuteringat satu lagu, judulnya "Yesus". Yang isinya mengatakan bahwa Yesus akan selalu berada disisiku dan menjadi sumber kekuatan bagiku.
Aku berdoa dan berbicara padaNya. Seketika itu pun aku sadar, bahwa Yesus hadir dan memberi kekuatan bagiku. Dia memang sahabat terbaikku yang mau mendengarkan segala masalah yang aku alami. Aku tahu dia mendengar dan menjawab doaku. Aku juga percaya Dia akan selalu menjadi sumber kedamaian dalam hidupku.